Tiga Rahasia Hebat untuk Jadi Perusahaan Maju dari si Bos Yahoo
Membuat maju perusahaan atau organisasi dengan banyak sumberdaya tentu bukan perkara mudah di tengah persaingan yang semakin ketat. Lihat tiga rahasia hebat yang dilakukan bos Yahoo ini.
Seperti dilansir dari Inc, Sabtu (26/1/2013) dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2013 di Davos, Swiss, Presiden sekaligus CEO Yahoo, Marissa Mayer berbagi tiga saran untuk maju:
1. Fokuslah pada budaya perusahaan
"Saya percaya bahwa perusahaan yang kuat adalah perusahaan yang memiliki budaya yang kuat pula, masing-masing punya citarasa individual juga keunikan sendiri, bergitu pula Yahoo (ia mencontohkan)," kata Mayer.
Dalam kesempatan tersebut ia juga berbagi cerita bagaimana ia di awal-awal kepemimpinannya di Yahoo.
"Minggu-minggu pertama di Yahoo, saya hanya berfokus pada orang-orang. Teknologi, perusahaan, bisa hidup dan mati tergantung dari orang-orangnya," kata Mayer.
Menurut Mayer, etos kerja yang bagus dapat mendorong energi produktif, yang akhirnya dapat memunculkan inovasi-inovasi.
"Anda dapat mengambil energi dari orang-orang sekeliling, yang merasa senang bekerja dengan Anda. Dengan begitu Anda punya banyak cara menyenangkan untuk memberi dampak pada pengguna akhir," katanya.
Mayer menjelaskan pergerakan bakat tidak mengindikasikan kompetisi yang intra-industri, melainkan hanya persoalan pergeseran energi yang inovatif.
"Orang-orang bicara tentang perang bakat, tapi sebenarnya mereka belum benar-benar bersaing. Perang yang sesungguhnya dimulai ketika orang berbakat Anda pindah ke perusahaan lain," katanya.
2. Pikirkan desain perusahaan
"Saya telah berfikir banyak tentang desain. Saya rasa Apple adalah satu contoh premium yang punya filosofi kuat, desain dan teknologi mereka menyatu dan sangat powerfull bahkan tatkala mereka terjatuh," terang Mayer.
Lebih jauh ia menambahkan hal-hal yang dilakukan Siri dan Apple dengan layar sentuhnya telah mendemonstrasikan bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi, dan kesimpulannya adalah tetap manusiawi.
"Keindahan adalah dimana paradigma alam telah tertanam dalam pikiran, dan kami menunjukkannya melalui desain," katanya.
Mayer menilai kecapakan desain Apple telah mengubah harapan semua orang akan desain.
"Sebelum Apple, saya tidak bernar-benar berfikir orang-orang bakal memperhatikan dan mengapresiasi desain. Lalu, ketika Anda menemukan keindahan dalam desain, Anda akan menyadari perannya dalam kehidupan," ujarnya.
3. Inovasi yang tepat
"Orang-orang sering menyebut status quo sebagai kebalikan dari inovasi, beberapa lainnya menyebut stagnasi," kata Mayer.
"Tapi ada sekolah lain yang menyebut kebalikan dari inovasi sebenarnya adalah eksekusi. Dan tentu saja, saat Anda masuk dalam mode eksekusi rasanya akan sulit sekali bagaimana melakukan inovasi," lanjtunya.
Mayer memberi bocoran bagaimana repotnya orang-orang Yahoo ketika menggarap proyek besar. Katanya, selalu ada konflik dalam mangalokasikan orang-orang untuk desain, detail, dan fungsi yang tepat serta efisien waktu.
"Benar-benar ada ketegangan saat memilih orang untuk menangani proyek. Apakah Anda butuh orang untuk merampungkan pekerjaan lebih baik, atau lebih banyak? Jika Anda pikir butuh keduanya, saran saya pilihlah tim kecil yang bisa lebih inovatif, sehingga menghemat ruang dan waktu," ujarnya. (Est/Igw)
Seperti dilansir dari Inc, Sabtu (26/1/2013) dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2013 di Davos, Swiss, Presiden sekaligus CEO Yahoo, Marissa Mayer berbagi tiga saran untuk maju:
1. Fokuslah pada budaya perusahaan
"Saya percaya bahwa perusahaan yang kuat adalah perusahaan yang memiliki budaya yang kuat pula, masing-masing punya citarasa individual juga keunikan sendiri, bergitu pula Yahoo (ia mencontohkan)," kata Mayer.
Dalam kesempatan tersebut ia juga berbagi cerita bagaimana ia di awal-awal kepemimpinannya di Yahoo.
"Minggu-minggu pertama di Yahoo, saya hanya berfokus pada orang-orang. Teknologi, perusahaan, bisa hidup dan mati tergantung dari orang-orangnya," kata Mayer.
Menurut Mayer, etos kerja yang bagus dapat mendorong energi produktif, yang akhirnya dapat memunculkan inovasi-inovasi.
"Anda dapat mengambil energi dari orang-orang sekeliling, yang merasa senang bekerja dengan Anda. Dengan begitu Anda punya banyak cara menyenangkan untuk memberi dampak pada pengguna akhir," katanya.
Mayer menjelaskan pergerakan bakat tidak mengindikasikan kompetisi yang intra-industri, melainkan hanya persoalan pergeseran energi yang inovatif.
"Orang-orang bicara tentang perang bakat, tapi sebenarnya mereka belum benar-benar bersaing. Perang yang sesungguhnya dimulai ketika orang berbakat Anda pindah ke perusahaan lain," katanya.
2. Pikirkan desain perusahaan
"Saya telah berfikir banyak tentang desain. Saya rasa Apple adalah satu contoh premium yang punya filosofi kuat, desain dan teknologi mereka menyatu dan sangat powerfull bahkan tatkala mereka terjatuh," terang Mayer.
Lebih jauh ia menambahkan hal-hal yang dilakukan Siri dan Apple dengan layar sentuhnya telah mendemonstrasikan bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi, dan kesimpulannya adalah tetap manusiawi.
"Keindahan adalah dimana paradigma alam telah tertanam dalam pikiran, dan kami menunjukkannya melalui desain," katanya.
Mayer menilai kecapakan desain Apple telah mengubah harapan semua orang akan desain.
"Sebelum Apple, saya tidak bernar-benar berfikir orang-orang bakal memperhatikan dan mengapresiasi desain. Lalu, ketika Anda menemukan keindahan dalam desain, Anda akan menyadari perannya dalam kehidupan," ujarnya.
3. Inovasi yang tepat
"Orang-orang sering menyebut status quo sebagai kebalikan dari inovasi, beberapa lainnya menyebut stagnasi," kata Mayer.
"Tapi ada sekolah lain yang menyebut kebalikan dari inovasi sebenarnya adalah eksekusi. Dan tentu saja, saat Anda masuk dalam mode eksekusi rasanya akan sulit sekali bagaimana melakukan inovasi," lanjtunya.
Mayer memberi bocoran bagaimana repotnya orang-orang Yahoo ketika menggarap proyek besar. Katanya, selalu ada konflik dalam mangalokasikan orang-orang untuk desain, detail, dan fungsi yang tepat serta efisien waktu.
"Benar-benar ada ketegangan saat memilih orang untuk menangani proyek. Apakah Anda butuh orang untuk merampungkan pekerjaan lebih baik, atau lebih banyak? Jika Anda pikir butuh keduanya, saran saya pilihlah tim kecil yang bisa lebih inovatif, sehingga menghemat ruang dan waktu," ujarnya. (Est/Igw)
